Rabu, 05 Januari 2011

Sensitif positivis

Sensitif Positivis


Seorang Sensitif positivis. Entahlah…istilah itu memang janggal..gak ada dalam kamus sosial manapun..karena kedua kata itu memiliki makna yang berseberangan dan sulit untuk dipadukan. Bagaimanapun,nalar dari seorang positivis adalah rasionalitas, kurang sensitif, dan mengandaikan tahu segala hal tanpa harus berinteraksi langsung dengan obyeknya….

Tapi anehnya, itulah label yang cocok yang kuberikan untukmu, yang menggambarkan kepribadianmu…seorang yang sensitif...sangat sensitif…hingga perasaanmu benar-benar harus dijaga...karena sedikit terluka kan mengacaukan hatimu…kan meluapkan amarahmu…karena hatimu begitu halus…sangat halus…hingga ku melukis hatimu pun dengan sangat hati-hati…bahkan terlalu hati-hati…takut melukaimu…….
Namun..dirimu juga… mencerminkan seorang yang positivis..yang tidak sensitive terhadap nilai yang ada..Entah mengapa…hatimu begitu sensitive..tapi nalar berpikirmu begitu rasional…terlalu rasional…hingga kumenemukan kepribadian ganda di dirimu…kepribadian yang membuat ku di satu sisi berusaha menjaga hatimu..namun di sisi lain mencoba mencerna rasionalitasmu…sulit..sangat sulit…engkau terlalu berbeda…sangat berbeda…

Logika berpikirmu mengacaukan hatimu sendiri…bahkan menutup hatimu sendiri untuk mencerna sesuatu yang hanya bisa untuk dirasa…menyelesaikan sesuatu hanya dengan sebuah pembuktian…hanya dengan pikiran yang maha tahu…yakin akan semuanya dapat teratasi dengan pikiran realistis dan antusiasmu…dengan sikapmu yang terlalu realistis, ternyata sesungguhnya dirimu telah menutup satu sisi..sisi yang berharga untuk diabaikan….yakni sisi nilai dan perasaan…

Sungguh ku tak mengerti…hatimu begitu halus..sangat halus…namun…hatimu ternyata tak sanggup menjangkau sesuatu di luar hatimu…yang juga sama halusnya..hanya mampu merasakan apa yang kamu rasakan..dan tidak lagi mampu merasakan..apa yang orang lain rasakan…

Ada yang hilang…….dari dirimu…..
Banyak yang hilang………

Namun ku tak kuasa mengingatkanmu…karena hatimu begitu halus…karena aku takut melukaimu…sangat takut engkau terluka..tapi sadarkah dirimu…….kamu kehilangan roh mu..kamu kehilangan sesuatu yang bernilai dalam dirimu……kamu kini berbeda….Sadarkah dirimu…engkau telah berbeda…namun aku hanya mampu terdiam melihat semuanya…tak mampu untuk berkata apa-apa…karena tak kuasa membuatmu terluka….Namun ku tahu..masih tertinggal bayanganmu yang dulu…seseorang yang punya ruh seutuhnya…dan kumenunggu…hingga ruh itu kembali padamu…agar dirimu dapat lebih bijak memaknai hidup ini….dengan hatimu..hatimu yang halus itu…



19 Juni 2010 jam 11:45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar