Rabu, 05 Januari 2011

Nafas Baru Untuk KPK

Nafas Baru untuk KPK
    
 Tubuh KPK seperti mendapat nafas baru dengan terpilihnya ketua KPK Baru, yakni M. Busjro Muqoddas, SH. M.Hum, menggantikan Antasari Azhar.  Tentu saja ini membuat masyarakat Indonesia menggantungkan harapan yang lebih kepada KPK untuk mampu meningkatkan kinerja dalam memberantas korupsi di republik ini. Penyakit korupsi yang membudaya dan terbilang kronis di bumi pertiwi ini telah membuat banyak orang, terutama masyarakat merasa gerah.
                                                                                                                 

Negara Indonesia adalah negara hukum. Sehingga, tolak ukur dari keberhasilan pemerintahan adalah terletak dari penegakan hukumnya. Salah satu aspek penegakan hukum adalah perlawanan terhadap korupsi. Hal ini penting, karena dengan begitu akan berimbas kepada kinerja pemerintahan. Selain itu, agar masyarakat dapat lebih percaya kepada pemerintahan. Suatu pemerintahan tidak akan berjalan efektif tanpa trust dari masyarakat.
  Ketua KPK mengemban amanat yang cukup berat dan memikul harapan yang banyak dari masyarakat Indonesia. Ketua KPK ini diharapkan dapat bersinergi dengan pimpinan KPK lainnya agar dapat bekerja optimal dalam pemberantasan korupsi. Selain itu, lembaga ini harus independent. Tidak ada kepentingan politik yang bermain di tubuh KPK,sehingga KPK ini dapat menjalankan fungsinya dengan baik.                                                                                                                     
KPK sendiri diharapkan dapat menunjukkan taringnya kembali dengan hadirnya ketua KPK yang baru ini, yakni Busjro Muqoddas.


 KPK sendiri dinilai  belakangan ini seakan stagnan di tempat. Padahal, banyak sekali kasus –kasus korupsi yang harus segera diungkap karena korupsi sendiri seperti virus yang menyerang imun pemerintahan kita. Sehingga, bila tidak segera ditangani, maka kekebalan pemerintahan kita lemah dan menyebabkan pemerintahan rapuh. Imbasnya, masyarakat lah yang kena dampaknya. Uang yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat, justru mengalir ke kantong-kantong pribadi atau sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab.      


                                                                                                    
   Lalu, apa yang harus dilakukan agar korupsi di Indonesia dapat dibasmi atau diminimalisir?  Penulis memiliki beberapa cara yakni:
Pertama,Mendukung kewenangan KPK untuk beraksi menangkap dan menyelidiki kasus tindak pidana korupsi. Artinya, dengan sikap KPK yang tegas dan tepat, KPK bisa menjadi sosok yang menakutkan bagi koruptor. Pejabat negara mungkin akan berpikir ulang ketika harus melakukan korupsi. KPK pernah menangkap langsung jaksa Urip Tri Gunawan dengan cara mencegat mobilnya di pinggir jalan. Begitupun dengan Al Amin Nasution dimana KPK menggeledah kantor anggota DPR RI tersebut. Ini artinya, KPK dapat menjadi mimpi buruk bagi para koruptor dan yang berniat menjadi koruptor.
`           Kedua, Ada hukuman yang berat bagi koruptor. Salah satunya yakni adanya pemiskinan financial bagi koruptor, disamping hukuman lainnya. Pemiskinan financial ini tentu akan begitu menakutkan bagi koruptor, agar menimbulkan efek jera bagi tersangka maupun momok menakutkan bagi pejabat yang akan melakukan korupsi.
Ketiga, Birokrasi yang ramping dan transparan. Birokrasi Indonesia dapat dibilang terlalu gemuk. Sehingga,banyak lubah dan celah yang memberi kesempatan bagi pejabat negara untuk melakukan korupsi.
Keempat, Pembelajaran tentang korupsi dan moral di institusi pendidikan Ini penting agar generasi penerus bangsa dan masyarakat sadar dan memahami korupsi itu seperti apa. Selain itu, juga dibangun pola pikir kritis untuk terus mengawasi pemerintahan dan turut serta dalam penegakan aturan hukum.
Tentu saja, lembaga negara dan masyarakat harus terus mendukung dan membantu kinerja KPK dalam memberantas korupsi de negeri ini.  Sehingga, Indonesia dapat menjadi negara kebanggaan rakyatnya.

3 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar