Jumat, 07 Januari 2011

Indonesia Ke Arah Yang Lebih Baik

Indonesia Ke Arah Yang Lebih Baik

          Kita telah memasuki tahun yang baru, yakni tahun 2011. Berbagai harapan tertuang di tahun ini. Begitupun harapan untuk bumi pertiwi ini. Setelah memasuki tahun yang baru ini, ternyata negeri ini masih banyak menyisakan persoalan yang belum tuntas di tahun sebelumnya. Negeri ini ternyata masih banyak “PR” besar yang harus digarap agar mampu terus melangkah tegak sebagai sebuah negara.                                                                                                                               
           Memasuki awal  tahun 2011, ternyata kita disajikan dengan laju inflasi yang cukup tinggi akibat naiknya harga bahan pangan yang tinggi. Masyarakat dibingungkan dengan harga cabai yang bahkan mencapai harga hampir Rp100.000,00 per kilogramnya. Indonesia juga masih dipertanyakan kemandiriannya karena banyak tergantung kebutuhannya kepada negara luar. Indonesia belum mampu mensuply kebutuhan dalam negerinya. Belum lagi persoalan mafia pajak Gayus yang sampai sekarang belum selesai tindakan hukumnya. Bahkan, terkesan abu-abu dalam penanganan perkaranya. Mafia-mafia masih banyak berkeliaran di negara yang mendikte dirinya sebagai negara hukum.                                                                                                                    
      Indonesia memang memilki banyak tantangan di tahun 2011. Menilik dari tahun-tahun sebelumnya, tidaklah menjadikan kita pesimis terhadap kemajuan negeri ini. Kita harus dapat melihat sisi positif yang ada dalam negara kita tercinta. Kekayaan alam yang melimpah bisa menjadi energi positif untuk membawa Indonesia maju ke arah yang lebih baik. Tentu saja, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi harus digalakkan agar sumber daya alam yang tersedia dapat mencukupi dan mensejahterakan masyarakat Indonesia. Pengembangan di bidang Iptek ini penting agar kita tidak hanya terkenal menjadi produsen bahan mentah saja, namun kita juga dipandang sebagai negara yang mandiri dalam mensupply kebutuhan dalam negeri secara optimal. Bahkan, dapat mengekspor ke luar negeri dengan nilai jual yang tinggi. Sehingga, Indonesia dapat berdaya saing tinggi dengan negara-negara lainnya.           
    
          Mempertanyakan masalah nasionalisme, kita bisa berkaca dari piala AFF kemarin. Bagaimana masyarakat Indonesia mendukung penuh tim merah putih saat berlaga menghadapi negara lain. Ini sudah cukup membuktikan ternyata masyarakat Indonesia mempunyai semangat nasionalisme yang cukup tinggi. Ini dapat menjadi modal besar dalam menggarap “PR-PR” besar yang dihadapi oleh negeri ini. Semangat nasionalisme ini bila bisa diarahkan, bahkan ditumbuhkan dan diasah,  tidak hanya di bidang olahraga, namun juga ekonomi, budaya, dan aspek lainnya, dapat menjadi akar yang kuat bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan –tantangan yang ada. Rasa memiliki masyarakat Indonesia terhadap negerinya masih kuat, sehingga mampu membawa Indonesia terus melangkah maju,terutama di zaman globalisasi sekarang ini dimana persaingan dan tantangan jauh lebih hebat.                                                               
     Menyikapi masalah hukum di Indonesia, sudah saatnya elemen-elemen masyarakat untuk bersatu. Menuangkan gagasan dan kontribusi konkret untuk penegakan hukum di Indonesia. Kaum intelektual sangat berperan, tidak hanya sekedar menjadi pengamat, namun berkontribusi pikiran, ide, dan tindakan aktif untuk penegakan huku di Indonesia. Masyarakat dan media juga harus terus mengawasi dan membantu agar mafia-mafia yang berkeliaran dapat segera ditindak.                 

       Tantangan Indonesia 2011 ini memang begitu banyak dan kompleks. Nmaun, harapan itu pasti akan terus ada. Harapan untuk menjadikan Indonesia lebih baik dan maju itu bukan suatu kemustahilan. Kontribusi konkret dari semua elemen masyarakat dan political will dari pemerintah yang kuat dapat mewujudkan harapan itu. Harapan Indonesia yang jaya.

Rabu, 05 Januari 2011

Terimakasih Yogyakarta

Terimakasih Yogyakarta  
  

Tak terasa...tahun telah berganti...aku menghitung keberadaanku di kota penuh sejarah ini...Yah...Yogyakarta..3,5 tahun....sebuah perjalanan yang tidak singkat...walaupun masih panjang keinginanku untuk berada disini...Yogyakarta...kau hadirkan semua asaku disini....pengalaman-pengalaman yang memberikan nuansa dalam batinku.....kau hadirkan tangisku...kau hadirkan bahagiaku...dan kau mengiringi perjalanan emosiku...disini...di Yogyakarta....
                Awal aku menginjakkan kakiku disini...di Kota ini....5,5 tahun yang lalu....pada saat aku kelas 1 SMA....Entah kenapa....pada saat itu...aku berkeyakinan ...suatu hari...aku pasti akan kembali...tidak hanya sekedar bermain disini...namun mendapatkan sekelumit rongga Yogya untuk  hidupku...yah...akhirnya ..,,aku kembali...kembali untukmu Yogyakarta....Juni 2007...untuk kedua kalinya aku menginjakkan kaki di Kota ini...Yogyakarta....Aku membawa kerinduan 2 tahun yang lalu saat pertama kali aku berada di kota ini...Tidak hanya sekedar bertemu denganmu...Namun juga ...untuk memulai hidup denganmu....dengan nafasmu...Yogyakarta....
    Awal berada di Yogyakarta...kau lebih banyak memberikan kesepian untukku...Yah...sebagai mahasiswa baru, aku belum begitu mengenalmu,Yogyakarta....kita belum begitu berkomunikasi dengan baik....Kau masih terlalu angkuh untukku...Hingga aku terkadang membencimu...dan ingin segera meninggalkanmu..Yogya....Ingatanku pada saat itu hanyalah kota kelahiranku, Pangkalpinang...Yah...aku merindukannya teramat sangat.... 
      Namun itu tidaklah lama....Kau telah memikat hatiku, Yogya...Dulu, aku iri padamu....kenapa kamu diperlakukan istimewa oleh banyak orang...Ternyata...kau memang benar-benar istimewa....tidak hanya bagiku...juga untuk negeri ini...dan banyak orang....Kau benar-benar istimewa...Kau hadirkan nuansa yang tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata disini...Kau istimewa...karena kau memperlakukan semua orang begitu istimewa...
        Yogyakarta...kau menjadi saksi untuk perjalananku disini...3,5 tahun kita selalu bersama...di siang dan malamku....kau hadirkan asamu,  candamu...kau hadirkan kenyamananku....Yogyakarta...kau temukan aku dengan pengalaman hidup yang sangat berharga...Kau pertemukan aku dengan orang-orang yang luar biasa...Mereka dan kamu Yogyakarta...adalah nadi-nadi perjalanan hidupku...yang tidak akan terputus oleh jarak dan waktu.....
           2007....Kau pertemukan aku dengan teman-teman jurusan politik dan pemerintahan... Jurusan kebanggaanku....aku bisa berdiskusi dengan orang-orang intelek luar biasa....pemikiran-pemikiran...canda...persahabatan.....perjuangan...di jurusanku... di fakultasku .... di angkatanku....teringat pada saat dosen memberikan tugas yang begitu banyaknya...hingga kita berjuang bersama-sama menyelesaikannya...Melembur dengan suka dukanya...dan bernostalgia di jejaring sosial untuk menguatkan masing-masing kalo kita mampu menyelesaikan tugas itu semalaman. Dan besoknya kita saling menertawakan wajah kita..yang kurang tidur karena tugas-tugas itu...indah..ternyata....kebersamaan yang lucu..dan hangat....Dan aku bangga dapat mengenal dosen-dosenku...Orang-orang penting di negeri ini...bangga sekali aku dengan dosen-dosenku...dan lebih bangga lagi aku dapat berinteraksi dan menimba ilmu dari orang-orang luar  biasa seperti mereka...
          2008...kau pertemukan aku dengan teman2 BEM KM UGM...Disini aku banyak belajar tentang memaknai arti hidup...disini aku banyak menimba ilmu...disini aku menemukan idealisme...disini aku menemukan dunia yang berbeda....disini aku mulai diasah.... dan disini aku menemukan sebuah keluarga...terutama di departemenku...sosial masyarakat...Yah....sosok lembut nan bersahaja...Mbak Siti Amriyah....sosok kakak yang aku kagumi....luar biasa kesabarannya..perjuangannya...dan perhatiannya..hingga Beliau mampu ciptakan sebuah keluarga yang telah mengikat batin dan emosi anggotanya...Sebuah keluarga yang indah...saling mengingatkan...dan berjuang bersama...saling mengisi..berbagi dan menguatkan...Indah...terimakasih untuk kalian...sahabat-sahabatku...walau kita saling berpencar sekarang...berjuang di kehidupan kita masing-masing...mengarungi sisi kehidupan yang lain....kalian sahabat2 ku.....aku merindukan saat2 bersama kalian...berbagi cerita bersama kalian....Di BEM KM, Aku juga bertemu dengan tim 10 yang luar biasa...Di bawah bimbingan Mas Agung Baskoro, aku temukan arti menjadi mahasiswa itu seperti apa....Konkretnya apa? Itulah pertanyaan yang selalu diajukan Abang, sapaan akrab untuk Mas Agung Baskoro(Abas)...Aku kagum sama kalian, sahabatku tim 10, dan Abang...Negeri ini butuh orang-orang seperti kalian....
         Di tahun 2008 ini juga aku dipertemukan dengan keluarga lain...di Timoho....sosok-sosok lugu anak-anak kecil yang memberi arti untuk ku...Bagaimana ketabahan mereka menjalani hidup...Bagaimana perjuangan mereka untuk terus hidup....hingga pernah kulihat seorang anak kecil makan nasi tanpa lauk...tanpa apa-apa...tapi mereka gembira...bahagia...setidaknya bisa makan untuk hari ini...dan bisa menjadi energi untuk hidup esok hari.....Di tahun 2008 ini juga, aku dipertemukan dengan sesosok manusia, yang mampu membawaku untuk menikmati Yogyakarta lebih dalam lagi. Sesosok purnama yang mampu memberi kedamaian di kala kegundahan dan keresahanku. Sesosok yang pertama kali membawaku mampu bermimpi disini, di Yogyakarta...terimakasih untukmu....purnama.......
       2009...Aku baru mengenal keluarga UKM Perisai Diri secara lebih utuh pada tahun ini...Walaupun aku memulai perkenalan itu pada tahun 2008. Yah...kalian ...teman2 silatku...ternyata kalian memberikan lebih dari apa yang aku harapkan...kalian tidak hanya menjadi partnerku saat latihan dan pertandingan...namun kalian juga menjadi partner untuk hidupku...untuk perjalananku di Yogyakarta ini....Kalian selalu ada saat sedih dan senangku...Kalian selalu ada untukku...mengisi kekosongan-kekosongan hidupku....terimakasih terutama untuk mas bari...sosok pelatih yang luar biasa perjuangan dan pengorbanannya...Mas kendo...terimakasih telah membawaku mengenal keluarga yang indah ini....teman2 PD UGM...dan sosok seorang ombak yang mampu mengajarkanku bagaimana perjuangan untuk hidup....memberi asaku...menghadirkan tangis dan tawaku...terimakasih...ombak... aku belum mampu memberikan yang terbaik untukmu..dan mungkin aku hanya sering hadirkan amarahmu...maafkan aku...aku belum mampu menjadi sesosok yang seperti kau pinta...mandiri..tidak terlalu sensitif..dan optimis..aku lebih sering mengedepankan ego dan perasaanku..maafkan aku....
    2010...ternyata Yogya masih menyimpan banyak kejutannya dan selalu memberikannya untukku....aku dipertemukan dengan teman2 KKN Curugmuncar, Pekalongan...Kebersamaan kita selama 2 bulan itu begitu luar biasa....dan keluarga yang baru lagi aku temukan di desa ini...Keluarga Desa Curugmuncar...Warganya yang sangat ramah....keindahan alam yang begitu istimewa...Mereka...warga Desa Curugmuncar...terimakasih untuk kalian....suatu hari...aku ingin sekali kembali kesana...Mereguk kembali kenikmatan alam dan kehangatan kalian...warga Desa Curugmuncar.....
         Aku yakin.............Yogyakarta masih menyimpan sejuta kejutan untukku....Dan bila perjalananku telah berakhir disini nanti, ku ingin suatu hari aku kembali lagi kesini...mereguk kasihmu,Yogyakarta...berbagi cerita untukmu....Suatu hari nanti..aku akan kembali...entah dalam kondisi apa....dan menjadi seorang apa...aku akan kembali....Yogyakarta...




                              Pulang ke kotamu
                                   setangkup haru dalam rindu
                                   Masih seperti dulu
                                  Tiap sudut menyapaku bersahabat
                                   Penuh selaksa makna
                                   Terhanyut aku akan nostalgia
                                   Saat kita sering luangkan waktu
                                   Nikmati bersama suasana Yogya
                  Di persimpangan langkahku terhenti                          
                  Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
                  Orang duduk bersila
                  Musisi jalanan mulai beraksi
                  Seiring laraku kehilanganmu
                  Merintih sendiri, ditelan deru kotamu
                 Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
                  Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
                  izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi ( Lirik lagu kla Project)

Menjadi Indonesia yang Mandiri Energi

Menjadi Indonesia yang Mandiri Energi

          Indonesia dianugerahi oleh Tuhan dengan limpahan anugrah yang luar biasa. Limpahan sumber daya alam yang begitu banyak membuat Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa. Namun kekayaan itu tidak membuat negeri ini mampu mandiri, termasuk untuk men- supply kebutuhan energy dalam negeri. Indonesia belum mampu mandiri dalam hal energy.                               
          Bila ditilik secara sumber daya, Indonesia begitu kaya. Namun sumber daya itu justru banyak diekpor dalam bentuk mentah. Kemudian, Indonesia mengimpor dalam bentuk jadi dengan harga yang jauh lebih tinggi. Ironis sekali. Sumber daya alam ini tidak mampu termanfaatkan secara optimal. Indonesia belum berusaha untuk mengembangkan dan mengolah sumber daya alam ini menjadi energy yang dibutuhkan untuk keperluan dalam negeri. Belum ada usaha konkret dari pemerintah untuk membuat Indonesia mandiri dalam hal energi. Artinya, Indonesia sangat bergantung dengan negara lain untuk mememnuhi kebutuhan energy dalam negeri dimana sebenarnya Indonesia penghasil bahan baku energy dengan jumlah yang besar.  
            Berkaca dengan negara lain seperti Afrika Selatan dan Cina. Afrika Selatan yang pemasokan energinya terbatas dari luar karena persoalan ras, telah membuktikan kemandirian energy sebagai sebuah negara. Negara ini cukup bisa menjadi contoh bagaimana kuatnya komitmen pemerintah dalam hal kemandirian energy ini. Dengan adanya rencana jangka panjang yang baik, di bawah Pemerintahan Nelson Mandela, negara ini mampu men-supply kebutuhan produk minyak dan bahan baku kimia dari konversi batu bara. Sedangkan Cina, produksi batubara mereka sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Berbeda dengan Indonesia. Batubara yang cukup besar di Indonesia justru banyak diekspor ke luar negeri secara mentah. Artinya, Indonesia belum memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan energy dalam negeri.                                                                                                       
          Terwujudnya penyediaan, pemanfaatan, dan pengusahaan energy secara berkeadilan, berkelanjutan dan optimal sesuai dengan visi UU Energi No.30 tahun 2007 harusnya juga tidak hanya berada dalam tataran baku saja. Namun dalam implementasi di lapangan, juga harus diwujudkan.  Indonesia harus lebih aktif dalam perkembangan teknologi agar bahan-bahan baku yang telah disediakan oleh alam ini dapat dimanfaatkan. Inovasi dan pengetahuan sangat penting untuk mewujudkan itu. Pemerintah bisa bekerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia maupun di luar negeri untuk pengembangan teknologinya. Indonesia harus aktif dalam hal penelitian dan riset tentang energy yang melibatkan orang atau lembaga yang berkompeten di bidangnya. Harapannya, Indonesia mampu menjadi produsen untuk negara sendiri.

          Pemerintah juga harus berupaya agar masyarakat tidak boros dalam penggunaan energy, misalnya BBM. Pemerintah bisa saja beriklan di media massa akan pentingnya hemat energy dengan tampilan yang menarik. Selain itu, sekolah sebagai basis awal pendidikan juga sudah harus menanamkan akan pentingnya energy dan bagaimana penggunaan yang efektif dan efesien. Sehingga, tercipta generasi bangsa yang dapat memanfaatkan energy dengan baik.                   
         Adanya komitmen yang kuat dari pemerintah bekerjasama dengan banyak pihak dan dukungan masyarakat tidak membuat mustahil Indonesia mampu menjadi negara yang mandiri dalam hal energy. Indonesia dengan kekayaan yang disediakan alam harusnya bisa menjadi produsen di negara sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rakyatnya. Dengan begitu, Indonesia sebagai negara akan  berwibawa di depan rakyatnya dan negara lain.

Dimuat di harian seputar indonesia, 14 Desember 2010

Nafas Baru Untuk KPK

Nafas Baru untuk KPK
    
 Tubuh KPK seperti mendapat nafas baru dengan terpilihnya ketua KPK Baru, yakni M. Busjro Muqoddas, SH. M.Hum, menggantikan Antasari Azhar.  Tentu saja ini membuat masyarakat Indonesia menggantungkan harapan yang lebih kepada KPK untuk mampu meningkatkan kinerja dalam memberantas korupsi di republik ini. Penyakit korupsi yang membudaya dan terbilang kronis di bumi pertiwi ini telah membuat banyak orang, terutama masyarakat merasa gerah.
                                                                                                                 

Negara Indonesia adalah negara hukum. Sehingga, tolak ukur dari keberhasilan pemerintahan adalah terletak dari penegakan hukumnya. Salah satu aspek penegakan hukum adalah perlawanan terhadap korupsi. Hal ini penting, karena dengan begitu akan berimbas kepada kinerja pemerintahan. Selain itu, agar masyarakat dapat lebih percaya kepada pemerintahan. Suatu pemerintahan tidak akan berjalan efektif tanpa trust dari masyarakat.
  Ketua KPK mengemban amanat yang cukup berat dan memikul harapan yang banyak dari masyarakat Indonesia. Ketua KPK ini diharapkan dapat bersinergi dengan pimpinan KPK lainnya agar dapat bekerja optimal dalam pemberantasan korupsi. Selain itu, lembaga ini harus independent. Tidak ada kepentingan politik yang bermain di tubuh KPK,sehingga KPK ini dapat menjalankan fungsinya dengan baik.                                                                                                                     
KPK sendiri diharapkan dapat menunjukkan taringnya kembali dengan hadirnya ketua KPK yang baru ini, yakni Busjro Muqoddas.


 KPK sendiri dinilai  belakangan ini seakan stagnan di tempat. Padahal, banyak sekali kasus –kasus korupsi yang harus segera diungkap karena korupsi sendiri seperti virus yang menyerang imun pemerintahan kita. Sehingga, bila tidak segera ditangani, maka kekebalan pemerintahan kita lemah dan menyebabkan pemerintahan rapuh. Imbasnya, masyarakat lah yang kena dampaknya. Uang yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat, justru mengalir ke kantong-kantong pribadi atau sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab.      


                                                                                                    
   Lalu, apa yang harus dilakukan agar korupsi di Indonesia dapat dibasmi atau diminimalisir?  Penulis memiliki beberapa cara yakni:
Pertama,Mendukung kewenangan KPK untuk beraksi menangkap dan menyelidiki kasus tindak pidana korupsi. Artinya, dengan sikap KPK yang tegas dan tepat, KPK bisa menjadi sosok yang menakutkan bagi koruptor. Pejabat negara mungkin akan berpikir ulang ketika harus melakukan korupsi. KPK pernah menangkap langsung jaksa Urip Tri Gunawan dengan cara mencegat mobilnya di pinggir jalan. Begitupun dengan Al Amin Nasution dimana KPK menggeledah kantor anggota DPR RI tersebut. Ini artinya, KPK dapat menjadi mimpi buruk bagi para koruptor dan yang berniat menjadi koruptor.
`           Kedua, Ada hukuman yang berat bagi koruptor. Salah satunya yakni adanya pemiskinan financial bagi koruptor, disamping hukuman lainnya. Pemiskinan financial ini tentu akan begitu menakutkan bagi koruptor, agar menimbulkan efek jera bagi tersangka maupun momok menakutkan bagi pejabat yang akan melakukan korupsi.
Ketiga, Birokrasi yang ramping dan transparan. Birokrasi Indonesia dapat dibilang terlalu gemuk. Sehingga,banyak lubah dan celah yang memberi kesempatan bagi pejabat negara untuk melakukan korupsi.
Keempat, Pembelajaran tentang korupsi dan moral di institusi pendidikan Ini penting agar generasi penerus bangsa dan masyarakat sadar dan memahami korupsi itu seperti apa. Selain itu, juga dibangun pola pikir kritis untuk terus mengawasi pemerintahan dan turut serta dalam penegakan aturan hukum.
Tentu saja, lembaga negara dan masyarakat harus terus mendukung dan membantu kinerja KPK dalam memberantas korupsi de negeri ini.  Sehingga, Indonesia dapat menjadi negara kebanggaan rakyatnya.

3 Desember 2010

Teruntuk Kakakku, Teruntuk Sahabat terbaikku


Teruntuk Kakakku, Teruntuk Sahabat terbaikku

Awal aku ikut di PD, aku mengenal sosok seseorang yang aku terkadang lupa namanya siapa. Yah, aku memang orang yang tidak bisa cepat menghapal nama. Tapi, aku mulai mengingat namanya karena namanya begitu aneh...KENDO. Yah, sebuah nama yang aneh menurutku. Aku penasaran.Apakah itu nama asli atau nama palsu.Ah, tapi itu gak penting. Tapi aku menyukai keluwesan gerakannya. Dan kesabaran mengajarkan gerakan kepada para pesilat, terutama yang baru. PD memang perguruan baru bagiku.Dan gerakannya,ternyata banyak namanya. Egos, melingkar.Itu gerakan yang sering aku bingung membedakannya pada saat dasar 1.Tapi sepertinya sang asisten pelatih ini mengerti kebingunganku. Tapi walaupun beberapa kali diberitahu, masih saja aku sering dilanda dengan kebingungan yang sama...hehehe.       Dasar..                                                                                                                                     
 Awal di PD,aku sering bolos latihan. Pendiam juga. Makhluk dingin, itulah julukan sang asisten pelatih ini kepadaku...Haha...iya, ternyata baru kusadari kalau aku begitu dingin saat berada di PD pada awal2 masuk...(Krik..krik..)

 Aku mulai intens di PD pada saat ada kejuaraan POMDA,Pekan olahraga mahasiswa daerah 2009. Pada saat itu, sang asisten pelatih ini menelponku(GARA2 AKU GAK PERNAH LATIHAN),  memberitahukan ada kejuaraan. Bila ingin mengikuti pertandingan itu, aku harus ikut TC bersama teman2 lainnya. Aku menyanggupi. Dan inilah awal dari kecintaanku dengan PD....Asisten pelatih ini yang telah membawaku memasuki sebuah keluarga yang begitu indah, keluarga Perisai Diri UGM....Aku sungguh salut dengan tanggungjawabnya.Sungguh luar biasa.Aku bahkan berpikir, sungguh banyak aktifitas yang beliau korbankan demi UKM tercinta ini. Bahkan mungkin waktu dengan keluarga dan sang pacar tercinta...Hebat...Makhluk langka...Itulah yang ada dalam benakku.Dan yang membuatku lebih kagum lagi, beliau tidak pernah menampakkan semua pengorbanannya itu di depan orang banyak. Walaupun begitu, aku tahu, semua tahu, itu juga karena kerja kerasnya.
Makhluk jaim…yah…Jaim….haha…SALUT untuk makhluk muda satu ini….yang begitu sabar…..teramat sabar……….

Dia...sahabat terbaikku...Dia Kakakku..

Dengan suaramu wahai sang pelatih…
Kau lecutkan darah kami
Tanganmu bak permadani……
Memberi satu sisi jiwa yang berarti

Alunan semangatmu…..
Menggetarkan titik nadi kami…
Mengalun bersama detak jantungmu….
Yang selalu meneriakkan..
PD UGM…JAYA

Syair ini untukmu sahabat terbaikku….
Untuk setiap embun yang telah kau beri untuk kami…
Untuk kebahagiaan yang telah kau ukir untuk kami……..
Untuk semangat dan kekuatan yang ada dalam darah kami…
Untukmu…kakakku….
Untuk perjuanganmu yang tak kan pernah terbatas…
Untuk pengorbananmu yang tak kan pernah terbalas….
Untukmu…wahai makhluk berharga…..
Untukmu……….

Syair ini untukmu sahabat terbaikku
Untuk setiap jejak-jejak berharga  yang kau berikan….
Untuk semua semangat dan kebanggaan yang kau hadirkan…

Hingga waktu…
Yang tak kan mengenal batas-batas ruang tuk menghinggapi…
Demi langkah-langkah takdir yang kau jejaki….
Ketika hati manusia menemui fajarnya.. . 

Hari ini…dan nanti…

Untuk kebersamaan yang begitu indah…
Untuk goresan-goresan cerita yang ada….
Ku katakana dengan indah…
Kau begitu berharga…
Sahabatku…………….sahabat terbaikku…………

Tetaplah menjadi bintang di langit…
Tuk terus mengukir asa dan semangatmu…
Menjelma menjadi nadi-nadi kehidupan…
Untukmu…dan orang-orang di sekitarmu….

Tetaplah menjadi pelita….
Yang mampu memberi kedamaian dan cahaya………
Hingga langkah demi langkah hidupmu…
Kan menjadi kebanggaan dan kebahagian bagi sesama….

( karena setiap pertemuan ada perpisahan,
karena setiap kehidupan adalah perjuangan
Bangga aku pernah mengenalmu….
Bangga aku menyebutmu sebagai sahabat terbaikku…)

Yogyakarta, 13 Desember 2010( mengiringi kepergianmu malam itu)


Perjalananku Malam Itu

Perjalananku Malam Itu


Asaku berkecamuk dalam diamku yang tak terarah.Terasa nyaring menari dalam pikiranku.Kubawa semua belenggu itu mengikutiku.Menjadi keran yang mengalirkan kegelisahanku.
Hatiku berkecamuk.Dalam sayup-sayup kekecewaanku,aku membisu.Lelah mengikuti perjalanan ini.Lelah menemukan sesosok pengerti hati yang tak hanya hadir saat dirinya terbelenggu.Seseorang yang tak mampu membaca isi hatiku yang kini hadirkan kekecewaannku.Aku mengerti ternyata engkau tak pernah mengerti.Bahkan mungkin tak peduli.Engkau hadir hanya memberi asamu,tanpa mengerti asaku.


Angin malam kurasakan menggerogoti tulang-tulangku,sepanjang perjalananku malam itu.Bintang-bintang tak mampu bersuara dalam pijaran cahanya.Menemani hatiku yang remuk redam dalam perjalananku malam itu.
Malam itu mencatatkan semua asaku.Dalam pekatnya malam itu,ku coba tahan sesak di dadaku.Dalam laju kendaraanku yang hebat,menikungkan setiap detik melodi hatiku.Aku termangu hingga sejenak tombol-tombol ponselku mengirimkan pesan perpisahan ini.
Aku tidak ingin membuka catatan kelam itu lagi.Terlalu sakit mengingat diriku terbuang dalam ceritamu.Andai itu terjadi kembali,kubawa catatan kegelisahanku dalam kebekuanku,tuk kembali masuk dalam ceritamu,hanya sebatas angin lalu.Karena terlalu lama kau jauh.Hingga angin menghapus kepercayaanku padaku.Dirimu terlalu lama jauh.Menjauh,bahkan saat aku begitu rapuh.
HIngga malam itu,ragaku terbawa oleh takdirku.Hilang dalam sesakku.Hilang dalam kecewaku....



9 Juli 2010

Aku


Aku

Andai kuturuti semua perasaan hati…andai ku ikuti ego ini…telah lama kuhapus namamu dalam otakku…telah lama tak kan kupedulikan sapamu…tak akan pernah pedulikan dirimu…hatimu…hidupmu…kan kubekukan hatiku…agar tak dapat lagi merasakan hadirmu di hidupku..tak mau menjadikanmu begitu berarti dalam sejarah hidupku…Andai kuturuti luka itu…telah jauh kubawa diriku…pergi…menjauh darimu…tak kan ada lagi namamu dalam kamus hidupku….tidak hanya tercoret..tapi bahkan tak berbekas….

Ku coba untuk membisu…membisu dengan segala sakit yang kurasa…membisu dan meletakkan kelukaan itu dalam hatiku terdalam…membiarkannya terus membekas dalam jiwa…karena telah lelah untuk mengobatinya….karena luka itu begitu dalam….teramat dalam…sakit..teramat sakit….dan kupaksakan kesakitan itu untuk membeku…..agar tak akan pernah membebanimu…tak akan mau menyakitimu…tak akan mau memberatkan langkahmu….

Sungguh kusadari...hatiku begitu lemah…terlalu lemah…bahkan jiwa ini tidak mampu bernegosiasi dengan hatiku tuk mengerti segalanya…bahkan jiwaku pun ikut menjadi hampa…hei..ada apa denganku…terlalu lemahkah aku….
Aku masih terbelenggu…entah kenapa aku berpikir sejarah akan berulang…walau kucoba untuk mampu memaafkan…tapi entah kenapa kuyakin keinsafan hanya akan ada sementara didirimu…setelah itu kau akan kembali menjauh…menghilang….dan aku masih seperti yang dulu…terdiam dalam lukaku…

Tak kuasa aku menahan perdebatan panjang dalam hatiku….tak kuasa juga aku menahan perasaanku…tak kuasa juga aku menahan lukaku…tak kuasa juga aku menahan egoku…lemah..terlalu lemah…namun aku tak mampu bicara…aku tidak berani bicara…karena aku telah terbungkam sekian lama….dan terbiasa terbungkam dalam realita……aku terdiam….hingga kau tak akan pernah tahu….apa sesungguhnya yang terjadi padaku…..tak akan pernah tahu….karena hatiku tak mampu bicara lagi padamu…sejujurnya…tak akan pernah lagi mampu bersuara….

Namun…..logikaku akan terus ada untukmu……..akan terus mencoba untuk tersenyum padamu….akan terus berusaha untuk tidak membebanimu… Karena hidup menuntutku berbeda…Hidup menginginkan aku melupakan semuanya…Hidup menuntutku hanya untuk mampu merasakan…tidak untuk membalas apa yang pernah kurasakan…Hidup menuntutku belajar dari proses…Karena ku yakin… Hidup itu pasti akan membuat manusia terbentur…tidak hanya sekali...tapi berkali-kali…Namun dari situlah manusia akan paham sebuah perjuangan… sebuah kesakitan…sebuah penghargaan…dan sebuah kasih sayang..bahkan penghianatan……dan dari itulah ku mencoba tegak berdiri…walau sesungguhnya dengan banyak bantuan………..agar terus mampu menyangga tubuh ini….{terimakasih untuk yang begitu mengerti perjalananku selama ini…dan mampu membantu dengan cara-cara hebatmu.
(Mr. K . . . . )}



20 Juni 2010

Sensitif positivis

Sensitif Positivis


Seorang Sensitif positivis. Entahlah…istilah itu memang janggal..gak ada dalam kamus sosial manapun..karena kedua kata itu memiliki makna yang berseberangan dan sulit untuk dipadukan. Bagaimanapun,nalar dari seorang positivis adalah rasionalitas, kurang sensitif, dan mengandaikan tahu segala hal tanpa harus berinteraksi langsung dengan obyeknya….

Tapi anehnya, itulah label yang cocok yang kuberikan untukmu, yang menggambarkan kepribadianmu…seorang yang sensitif...sangat sensitif…hingga perasaanmu benar-benar harus dijaga...karena sedikit terluka kan mengacaukan hatimu…kan meluapkan amarahmu…karena hatimu begitu halus…sangat halus…hingga ku melukis hatimu pun dengan sangat hati-hati…bahkan terlalu hati-hati…takut melukaimu…….
Namun..dirimu juga… mencerminkan seorang yang positivis..yang tidak sensitive terhadap nilai yang ada..Entah mengapa…hatimu begitu sensitive..tapi nalar berpikirmu begitu rasional…terlalu rasional…hingga kumenemukan kepribadian ganda di dirimu…kepribadian yang membuat ku di satu sisi berusaha menjaga hatimu..namun di sisi lain mencoba mencerna rasionalitasmu…sulit..sangat sulit…engkau terlalu berbeda…sangat berbeda…

Logika berpikirmu mengacaukan hatimu sendiri…bahkan menutup hatimu sendiri untuk mencerna sesuatu yang hanya bisa untuk dirasa…menyelesaikan sesuatu hanya dengan sebuah pembuktian…hanya dengan pikiran yang maha tahu…yakin akan semuanya dapat teratasi dengan pikiran realistis dan antusiasmu…dengan sikapmu yang terlalu realistis, ternyata sesungguhnya dirimu telah menutup satu sisi..sisi yang berharga untuk diabaikan….yakni sisi nilai dan perasaan…

Sungguh ku tak mengerti…hatimu begitu halus..sangat halus…namun…hatimu ternyata tak sanggup menjangkau sesuatu di luar hatimu…yang juga sama halusnya..hanya mampu merasakan apa yang kamu rasakan..dan tidak lagi mampu merasakan..apa yang orang lain rasakan…

Ada yang hilang…….dari dirimu…..
Banyak yang hilang………

Namun ku tak kuasa mengingatkanmu…karena hatimu begitu halus…karena aku takut melukaimu…sangat takut engkau terluka..tapi sadarkah dirimu…….kamu kehilangan roh mu..kamu kehilangan sesuatu yang bernilai dalam dirimu……kamu kini berbeda….Sadarkah dirimu…engkau telah berbeda…namun aku hanya mampu terdiam melihat semuanya…tak mampu untuk berkata apa-apa…karena tak kuasa membuatmu terluka….Namun ku tahu..masih tertinggal bayanganmu yang dulu…seseorang yang punya ruh seutuhnya…dan kumenunggu…hingga ruh itu kembali padamu…agar dirimu dapat lebih bijak memaknai hidup ini….dengan hatimu..hatimu yang halus itu…



19 Juni 2010 jam 11:45

Siapakah Dirimu

Siapakah Dirimu


Aku melihat ketangguhanmu…Dalam kerasnya kehidupan, kulihat ketegaran mu mengayuh langkah menyemai kehidupan dengan senyum kesahajaanmu…Tenang…bahkan lebih tenang dari angin yang diam…Dalam tatapan matamu…ku lihat betapa beningnya matamu…mengartikan arti kehidupan ini…Indah….dan bijak…dalam kesahajaanmu…kau berikan sejuta cerita dalam rongga kehidupan ini..kau beri warna dalam pekatnya selubung sanubari…engkau tenang…dalam senyummu…

Ceritamu berdesir menggelombang….terhempas lepas tak terbatas…Hujaman kerasnya setiap perjuanganmu..Aku tahu…engkau tidak pernah mengeluh…dalam senyummu…tak kan ada satupun yang tahu...sesungguhnya beban yang teramat sangat kau pikul…namun hela nafasmu begitu ringan..teramat ringan..wahai dirimu…siapakah dirimu….

Deras hujan yang turun...Saat itu…membasahi sekujur tubuhmu..tapi dirimu tak gamang…walau ingin sekali ku memberikan pengertian kepadamu…sudah saatnya kau berteduh...sudah saatnya kau berhenti sejenak…

namun kau tetap tersenyum…seakan menikmati tetes demi tetes air yang mengalir di wajahmu… menikmati karunia Tuhan….dan seperti biasanya..kau hanya tersenyum….

Dalam kepekatan malam…kulihat tetesan bening mengalir di pipimu……airmata itu…butiran bening itu…dalam ketegaranmu…ku tahu…perasaanmu begitu halus…dalam kekekaran jiwamu…sungguh….airmata itu tidak akan menunjukkan kelemahanmu…itulah kata-kata yang terbersit dalam pikiranku…bahwa…kamu berhak untuk menangis…. tangisan itu bukan hanya milik kaum hawa saja…dan tangisan itu..ku tahu…itu menunjukkan halusnya perasaanmu….dalam ketegaranmu…

Engkau masih membisu dalam tangismu…ku tahu engkau tak mampu untuk menatapku…hanya mematung dalam heningnya malam…tertunduk dalam hembusan dinginnya malam…ku tahu imajinasi liarmu masih menghujam pikiranmu…membebanimu….

Hingga…engkau berdiri di depanku…dan tersenyum…tersenyum dengan indahnya…dan mengatakan…”Bintang memintaku untuk menangis…dan aku memenuhi permintaannya kali ini.” Dalam senyummu…kau nikmati angin malam yang menerjang tubuhmu…mengacak-ngacak rambutmu…membuat kelu bibirmu…hingga kau berdiri kembali…begitu tegar…memandang kehidupan dalam sajak senyummu..ku tahu engkau rapuh...tapi kau mencoba untuk terus bangkit,,,dalam senyummu..kau tatap kehidupan…dan berjalan..terus berjalan…tak terhenti…mengejar mimpi-mimpimu…wahai dirimu…siapakah dirimu???



17 Juni 2010 jam 10:37